Pemeliharaan Berkala dengan Bakteri Pengurai
Topik septic tank ini memang nggak populer, cenderung diabaikan oleh masyarakat. Tinggal buang dan siram, wess… Namun, kalau ditelaah lebih serius, terdapat hal-hal yang seharusnya diperhatikan secara serius oleh masyarakat dan pemerintah, khususnya bagi pemilik rumah. Terdapat poin-poin penting menyangkut septic tank yaitu menghemat uang, menjaga kesehatan, kenyamanan rumah tempat tinggal dan mendukung kelestarian lingkungan.
Apa saja keuntungan yang kita peroleh jika kita lebih merawat Septic Tank ?
1. Menghemat Uang
Merawat sistem septic dengan baik melalui pemeliharaan berkala dapat menghemat sejumlah uang yang cukup besar. Sebagai contoh, biaya untuk Pengurasan WC yang penuh atau terjadi penyumbatan saat ini berkisar antara 300-500 ribu rupiah, bahkan bisa lebih tinggi jika diperlukan pembaharuan total pada instalasi sistem septic tank.
2. Menjaga Kesehatan
Cairan limbah domestik khususnya dari wc/toilet biasanya mengandung bakteri dan virus patogen (penyebab penyakit). Sistem septic tank yang tidak baik dan terjadinya kebocoran, akan menjadi sumber penyakit seperti tipus dan kolera.
3. Kenyamanan Rumah Tempat Tinggal
Kebayang kan gak nyamannya apabila terjadi kebocoran atau tumpatnya saluran septic tank? selain mengganggu kenyamanan juga menghabiskan waktu secara sia-sia untuk mengurusnya.
4. Mendukung Kelestarian Lingkungan
Apabila sistem septik tidak berjalan dengan baik maka mikroorganisme patogen yang berasal dari septic tank dapat mengkontaminasi sumber-sumber air atau sistem perairan, yang selanjutnya memiliki peran dalam terganggunya kelestarian lingkungan. Berikut beberapa tips sederhana untuk merawat sistem septik tank,
1. WC bukan tempat sampah, so jangan membuang sampah seperti diapers, produk-produk higienis feminim, puntung rokok dll. karena dapat menyebabkan wc tumpat atau terganggunya sistem septic tank.
2. Jangan bunuh “mesin” septik tank yaitu bakteri pengurai limbah yang tumbuh dan berkembang alami di dalam septic tank dengan cara terlalu sering menuang desinfektan, cairan deterjen dan pemutih. Jadi jangan sering-sering menyiram air yang mengandung sabun, pemutih atau dterjen ke dalam WC karena akan menyebabkan matinya bakteri pengurai yang ada dalam septic tank.
3. Menggunakan air seperlunya, air yang berlebihan mempercepat penuhnya septic tank yang mengakibatkan tidak efektifnya kinerja sistem septic tank. Bakteri pengurai yang terdapat dalam septic tank memerlukan waktu retensi guna mengolah limbah. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan ukuran septic tank yang tepat. Hindari memilih septic tank yang terlalu kecil, karena hal ini dapat menyebabkan over kapasitas yang mengakibatkan septic tank menjadi tidak efektif dalam proses penguraian limbah.
4. Dua kali dalam 1 Tahun, kita sebaiknya menambahkan atau menginjeksi septic tank dengan bakteri khusus yang dirancang untuk mempercepat proses penguraian limbah.
Well Dear Readers… Tindakan-tindakan kecil secara personal memang seakan-akan tidak berpengaruh, namun apabila personal-personal tersebut berjumlah ratusan ribu atau jutaan dalam suatu komunitas? Marilah kita sama-sama aktif menjaga kesehatan komunitas dan lingkungan, walaupun tindakan-tindakan yang terlihat sepele. Oh ya, satu hal lagi, penting sekali memperhatikan desain septic tank, desain yang mempertimbangkan aspek kesehatan dan lingkungan. Sebaiknya konsultasi dahulu dengan ahlinya sebelum membangun sistem pengolahan limbah rumah tangga.
Anda juga perlu mengetahui cara memilih septic tank yang tepat untuk rumah tinggal anda.
Baca artikel selengkapnya tentang Cara Memilih Septic Tank / Tangki Septik Yang Tepat Dan Benar